kisah cinta Sang phoenix

sebuah kegilaan di tengah kungkungngan cinta nyata yang sanggup membuatku gila dan mati rasa oleh seorang pria yg ga akan pernah tahu tentang perasaanku.

Jumat, 07 Januari 2011

shiseiten 2

Ok, lagi-lagi, Su harus terkena jerat iblis, penyakit langka yang hanya ada 1 diantara 1000 dewa dalam kurun waktu berabad-abad.
Yue mulai panik, ia menghubungi Trio Dewa Yunani ( Zeus, Poseidon, dan Hades). Yue meminta bantuan trio dewa itu mengobati Su. Tapi cuma ada 2 cara untuk menyembuhkan Su, pertama dari orang dengan garis keturunan vertikal dan kedua, dia harus menikah dengan orang yang mencintai atau dicintainya dan melakukan hubungan fisik, karena hanya sentuhan dari orang itulah yang mampu menghilangkan sakitnya.
Oleh sebab itu, Yue mengajukan diri, ia mencintai Su. Tapi dihalangi oleh Zeus, kenapa? Karna klo Yue melakukan hubungan seks( kan ceritanya mereka nikah, orang nokah kan pasti mlakukan ini, bisa sih cuma sekedar menggenggam tangan Su, tapi ini kan tujuannya untuk menyembuhkan Su. Ya, melalui itu) dengan siapapun, baik itu sesama malaikat, dewa , atau makhluk immortal lainnya  ia akan berubah menjadi mortal dan diusir dari surga. Apalagi dengan mortal, bisa-bisa dia musnah dari dunia ini, jadi debu.
Su memang setengah dewa makanya dia bisa dikategorikan immortal, tapi itu mengakibatkan Yue berubah menjadi mortal dan diusir dari surga. "Su  pasti tidak ingin itu terjadi." kata Sei.
"Lalu kau ingin aku bagaimana?! Apa aku harus membiarkan Su begini?!" teriak Yue frustasi.
"Aku yakin ada cara lain... Orang lain..."
"Maksudmu...? Astaga, Kau gila Sei, aku tidak akan merelakan Su untuk penghisap darah itu! Lebih baik aku melakukannya sendiri." Geram Yue.
"Itu artinya kau ingi Su terkena jerat iblis lagi gara-gara melihatmu diusir dari surga karna dia." Kata Sei.
"Kau...! Ini Semua karna penghisap darh itu!"
"Karna itulah, biar aku yang bertanggung jawab." Kata Max.
"..."
"Yue?"
"Kau sengaja kan?" Geram Yue.
"Sengaja apa? Membuat Su begini, kau gila? Aku mencintainya, mana mungkin aku sengaja membuatnya begini!" Kata Max.
"..."
"Yue...? Jadi? Kepputusannya?" Tanya Zeus.
"Biar aku saja." kata Max.
"Yue?" Tanya Sei. Yue lalu pergi dengan gusar.
"Kurasa bisa kita simpulkan jawabannya." Kata Gen.
"Ayolah, kita mulai upacaranya, kita tidak punya banyak waktu." Kata Hades.
"Mulai."
___________________________________________

Mantra di baca oleh Max Lalu mereka memberi privasi untuk pasangan baru itu. Yah, taulah untuk apa.
Dan keesokkan harinya, Su terbangun dalam keadaan segar bugar + acak-acakan.

Max: Carlisle, bisa kita bicara?
Carlisle: Kenapa?
Max: Anu, itu , eum... Ranjangnya, aduh gimanaa ngomongnya ya?
Carlisle: Iya, kenapa?
Max: Itu, ranjangnya...
Emmett: Apalagi coba, carlisle klo bukan ranjangnya patah?(Emm tertawa terbahak-bahak)
Max: Ya... benar (malu)
Carlisle: Oh?
(lalu Cullen yang lainnya ada yang tertawa, senyum terkekeh-kekeh, tapi tidak ada yang selebai Emm, Sampai guling-guling)
Su: Huh, Sudah kubilang bilangnya janagan dihadapan semuanya!
Max: Ok, aku minta maaf.
Su: Esme, mana Ge, Sei, dan Ko?
Esme: Katanya Jalan-jalan.
Su: Oh,... ah aku lapar. (pergi ke dapur)
Max: biar aku ambilkan.
Su: Jangan berlebihan, aku baik-baik saja, Max.
Emmett: Yea, Max. dia pastinya baik-baik saja, klo tidak, gimana melakukan 'itu'? (mulaki tertaawa dengan lebainya.)
Su: Sialan kau, Emm!

1 Komentar:

Pada 8 Januari 2011 pukul 05.24 , Blogger VALI-NARVI mengatakan...

Hoy, masih banyak salah tulis (typo) noh... Klo ga dibenerin ntar kaga kerasa angst-nya.

Bai de wei kejepit baswei... Lo pasti males nulis versi aslinya saking panjangnya kan??? Sumpah ini pendek banget.

Dan entah kenapa gua jadi pengen ngutuk Max. *ngelirik Yue dipojokan*

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda