kisah cinta Sang phoenix

sebuah kegilaan di tengah kungkungngan cinta nyata yang sanggup membuatku gila dan mati rasa oleh seorang pria yg ga akan pernah tahu tentang perasaanku.

Rabu, 22 September 2010

cintaku

Setiap orang punya kisah, tapi aku ga nyangka klo kisah ku bakal semenyedihkan ini. Mungkin bagi orang lain ini ga menyedihkan, tapi bagi ku ini sanagt menyakitkan.

Aku mencintai seseorang, yg sudah kucintai selam sekian tahun, tapi yg bisa kulakukan selama tahun-tahun penuh siksaan itu hanyalah menatapnya dari jauh. Aku sadar, aku tidak cukup baik untuknya. Aku sendiri pun ingin agar dia bahagia bersama orang yg tepat untuknya. Dia segalanya bagiku, Cinta dalam hidup dan matiku. Aku ga tau seberapa lama lagi aku sanggup bertahan sebelum aku jadi gila karna cinta ini. Tapi yg bisa kupastikan, aku selalu berdoa untuk kebahagiaannya dalam setiap yarikan nafasku.

Andai cinta bisa membunuh, mungkin aku sudah mati karnanya. Dia yg kucinta, jauh dari jangkauan, jauh dari hati, jauh dari genggaman.

Entah pertanda apa, tapi aku terdampar di tempat diman aku tidak bisa mentapnya. Aku begitu iri dengan temanku yg berada di tempat yg sama dengannya. Tapi bukannya menghiburku yg jauh dari ornag yg kucintai, Teman yg sudah kuanggap sahabat itu, malah mengatakan hal-hal yg hanya memicu rasa cemburuku. Aku tahu maksudnya baik, tapi ga gitu caranyanya kan? Dia juga ga perlu mengatakan hal-hal jelek tentang irang yg kucintai itukan? Dia pikir dia siapa? Apa maksudnya itu? Mau mengatakan bahwa orang yg kucintai itu punya cela? Aku juga tidak menganggap nya terlalu sempurna sampai kau lupa klo dia pasti punya kekurangan. Lagipula, Dia bukan milikku, jadi klo pun dia MERAYU sejuta wanita pun, aku ga bisa melakukan apa-apa, Itu haknya. Aku ga harus tahu, Dan klo pun aku HARUS tahu, itu hanya akan menyakiti hatiku saja.

Aku hanya ingin selamanya berpikir, klo dia tak pernah menyakiti hatiku. Karena aku ingin selalu memaafkan ketidaktahuannya akan perasaanku dan ingion tetap menyimpan cinta ini sampai kapanpun di dalam hatiku.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda