kisah cinta Sang phoenix

sebuah kegilaan di tengah kungkungngan cinta nyata yang sanggup membuatku gila dan mati rasa oleh seorang pria yg ga akan pernah tahu tentang perasaanku.

Sabtu, 07 Agustus 2010

part 2

Four Breaker

Bagi yang udah baca cerita gue sebelumnya, pasti aneh kenapa sekarang gue pake narasi, karna... First, asli gue bosen ngetik naskah, yang ada malah jadi tukang ketik naskah drama gue ntar.

Second. Ok, ngelanjutin cerita kemaren, yang perlu gue garis bawahi+perjelas- klo perlu pake bold biar kerasa penekanannya. Bahwa, INI BUKAN KISAH GUE! Bukan, ok?

Third, Ini kisah orang yg namanya sama ma gue.

Finally, here we go...

Alex, seperti yg gue terangin. adalah ahli kelistrikkan, suatu hari secara tiba-tiba listrik padam. Untungnya, ada emergency jadi ga perlu gelapa-gelapan. Dengan pelacak kerusakan listrik buatan Alex, dapat terdeteksi dari mana asal kerusakan (wuih, aneh ya? emang ada alat kaya gitu? ga kayanya.) yg ternyata berasal dari laboratorium pribadi Flo. Hah, Alex marah besar, agak lebai emang, tapi itu kan haknya Alex, yang lain sec ga terlalu peduli. Sebenarnya cukup beralasan juga marahnya Alex itu, karna dia lagi ngutak atik mesin Diesel, klo waktu dia lagi mau nyoba tu mesin berfungsi apa ga, tau-tau listrik mati, Alex pikir mesinnya yg ga bener, tiba-tiba listrik nyala waktu dia hendak memperbaiki, bisa-bisa kesetrum kali. Mesin diesel gitu! daya listriknya kan gede! (maaf ya bagi yg ahli listrik, Klo ada kesalahan kelistrikan dalam cerita ini, karna saya hanyalah seorang awam, masih perlu banyak belajar).

Maka dari itu, Alex meminta pertanggung jawaban Flo, tapi dengan entengnya Flo menjawab, "Loe yakin? Ok, akan gue perbaiki, tapi hanya jika kau ingin mengubah kabel-kabel listrik itu menjadi tanaman menjalar."
Alex tersenyum, yg artinya firasat buruk bagi Flo. Flo berkata cepat, "Ok, gue perbaiki."
Alex masih dengan senyum yg sama, berkata, "Nah, gitu donk! Kan Enak."
Lalu Alex melenggang pergi bak panglima perang yang menang perang-LEBAI!.

"Jadi, Kelemahanmu sekarang adalah senyum Alex, Flo?", kata Alec.
"Ah, kau ini, kaya ga kenal Alex, dia tersenyum tanda penderitaan bagi kita."
"Yah, memang."
Flo menambahkan, "Klo Carl sec masih sedikit wajar klo senyum, tapi klo Carl bisik-bisik sama Alex,itu baru bahaya."
Alec, "Emang kenapa Alex marah? Karna listrik padam tadi?"
Flo, "Ya begitu lah, ntar kuperbaiki, sekarang aku sedang sibuk, keluar kau, Lec."
Alec, "Ngusir nic?"
Flo, "Iya."
Alec, "Sialan."


Kisah selanjutnya:
Hidup ga mudah, dan kita perlu bekerja sama dengan orang agar semua menjadi lebih mudah. Tapi gimana klo kita harus bekerja sama dengan orang yg amat sangat tidak menyukai kita? Dan kita pun begitu.
Tapi sayangnya, kali ini, kita pun harus mengakui, bahwa hanya orang ini yang kita perlukan dalam hidup kita.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda