kisah cinta Sang phoenix

sebuah kegilaan di tengah kungkungngan cinta nyata yang sanggup membuatku gila dan mati rasa oleh seorang pria yg ga akan pernah tahu tentang perasaanku.

Minggu, 20 Mei 2012

Aku, Kamu, Dia dan Dia.

sebenarnya ini tugas bahasa indonesia gue... trus, gue inget2, lama juga ga bgeposting, alhasil, gue posting aja nih cerita. sekedar mau cerita, drama gue di puji lho sama guru bahasa gue!!!!

gini ceritanya...


Aku, Kamu, Dia dan Dia.

Ini kisah tentang seorang pemain biola yang sedang naik daun bernama Karina Puspaseruni. Hidupnya bisa dikatakan sempurna, mengapa tidak? Sebagai seorang cewek, dia cantik, pintar, populer dan punya cowok cakep, bernama Fahmi Helminardi Ichsanuddin, vokalis The Ancur band, band asal rantau yang lagi tenar-tenarnya setelah memenangkan kontes musik “Band terhancur se-Indonesia”. So, apalagi yang kurang dari hidup seorang Karin? I guess, nothing.
Suatu hari, Karin ditawari oleh salah satu produser musik untuk konser di L.A. (Liang Anggang), tak ingin kehilangan kesempatan untuk melebarkan sayap, Karin pun menerima tawaran itu.
 Sementara Ike, teman satu agensi Karin, merasa iri dengan kepopuleran Karin. Ia pun membayar seorang mantan bos preman pasar untuk mencelakakan Karin.
Ike:      Ini cek, Rp. 10 juta buat kamu.
Ayi:      Hah? Serius nih?
Ike:      Iya, serius. Tapi ada syaratnya.
Ayi:      Apa?
Ike:      Aku mau kamu mencelakakan Karin. Aku benci ngelihat dia. Sok kecantikan, sok popular, sok hebat! sok banget deh! Nek aku ngelihat mukanya. Ieuh…
Ayi:      Oke, Oke, Beres deh. Semua bisa diatur yang penting bayarannya.
Ike:      Nggak masalah.
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Kantor Alvarez’s Company. Rapat persiapan konser.
Eka      : Jadi, Karin. Semua persiapan konser sudah 80% rampung. Kamu hanya perlu menyiapkan lagu - lagu yang akan kamu mainkan di konser kamu nanti. Ohya, nanti kamu akan duet sama salah satu penyanyi terkenal.
Karin    : Siapa?
Eka      : Bruno Males.
Karin    : Hah??? Siapa? Bruno males? Siapa itu?
Eka      : Aduh, Karin!!! Masa kamu nggak tau Bruno Males?
Karin    : Serius. Nggak kenal.
Eka      : Itu lho… penyanyi yang nyanyi “Just The Way You Are”.
Karin    : Ooohhh…. Bruno itu. Oke aja.
Eka      : Sip!
-------------------------------------------------------------^-^-------------------------------------------------------------
Sepulang rapat. Di tangga menuju basement, seseorang tak dikenal mendorong Karin hingga jatuh terguling. Orang tak dikenal itu langsung melarikan diri setelah memastikann Karin  tergeletak tak sadarkan diri di dasar tangga.
Tak lama kemudian datang seorang cowok, melihat ada sesuatu-atau lebih tepatnya-seseorang tergeletak di dasar tangga, cowok itu bergegas mendekati sesuatu itu, ternyata….
Ikhsan: Hei, bengun. Hei, hei! Tolong!!! Tolong!!! *tidak ada seorang pun disana.* (Bruno lalu menelepon 911) “Halo? Ambulans? Segera datang ke area parker Alvarez’s Company!  Ada seorang gadis terluka di sini! Cepat!!!”. Hei, bertahanlah (pada Karin).
-------------------------------------------------------------^-^-------------------------------------------------------------
            Rumah Sakit ADAPTIF, Banjarbaru.
Ayi:      Gimana keadaan Karin , Dok?
Fahmi: Yah, kalau Karin bisa melewati masa komanya, dia akan sembuh. Tapi….
Ayi:      Tapi apa, Dok? Dia baik-baik aja kan?
Fahmi: Fraktura yang Karin derita menyebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan penggantungnya (ligamentum) sobek, dalam istilah kedokteran disebut dislokasi. Hal itu menyebabkan Karin tidak bisa terlalu lama menekuk tangannya.
Ayi:      Apa tidak ada cara untuk menyembuhkan hal itu? Karin seorang pemain biola, tentu ia harus menekuk tangannya.
Fahmi: Saya rasa Karin harus berhenti bermain biola.
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Ayi menceritakan pada Karin apa yang sudah Dokter beritahukan. Seperti dugaannya, Karin tentu saja tidak bisa menerima hal itu.
Ayi:      Maaf. Begitulah kata dokter. Kamu tidak bisa bermain biola lagi.
Karin:   Tidak! Tidak mungkin! Dokter pasti salah! Aku pasti sembuh! Aku pasti bisa main biola lagi! TIDAKKKKK!!!!!!! (mulai histeris)
Melihat Karin histeris, Ayi langsung memanggil dokter.
Ayi:      Dokter! Dokter!
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------

Rapat intern agensi, membahas cedera Karin dan konser di L.A.
Eka:     Jadi kalau Karin cedera dan tidak bisa bermain biola lagi. Bagaimana dengan konser yang sebentar lagi akan diadakan? Tidak mungkin kita membatalkannya!!! Semua tiket sudah habis terjual. Kalau kita membatalkannya tentu saja kita harus menggembalikan semua uang orang-orang yang telah membeli tiket. Selain itu, mereka akan kecewa dan bisa saja mereka jera menonton konser kita. Kita akan rugi besar! Lagipula, Sekalipun Karin sembuh, dia tetap tidak bisa bermain biola lagi kan?
*Karin hanya diam dam menundukkan wajah, menyesali keadaan ini.*
Ayi:      Eum… bagaimana kalau kita mencari musisi lain sebagai pengganti Karin?
Eka:     Bisa juga. Tentu kita harus mencari penyanyi yang sama tenarnya dengan Karin. Tapi pertanyaanya, siapa?
*tiba-tiba, nggak ada badai atau angin topan.*
Ike:      Aku.
Eka:     Ike? kamu serius? Kamu bisa menggantikan Karin di konsernya nanti?
Ike:      Tentu aja aku bisa. aku gitu lho, Ike, artis paling cantik, terkenal dan berbakat seeepanjang masa! Nggak ada hal yang nggak aku bisa, secara aku ini artis multitalented bangeut!!! (dengan gaya alay)
Ayi:      Iya, bener. Gimana kalau Ike aja yang menggantikan Karin? Ike cukup mahir memainkan biola, aku rasa dia bisa menggantikan Karin.
Ike:      Gimana?
Eka:     Baiklah. Ike akan menggantikan Karin di konser itu. (Ike tersenyum penuh kemenangan, sedangkan Karin semakin menundukkan wajah.)
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Konser dimulai, awalnya penonton heran, di iklan dan brosurnya, yang akan tampil di konser ini adalah Karin, kok yang muncul Ike? Tapi penonton tak ambil pusing, toh, Ike juga artis terkenal.
Eka:     Bagus sekali, Ike. Tanggapan penonton sangat fantastik! Kamu hebat!
Ike:      Of course, aku gitu lho…
Eka:     Tentu saja. Bagaimana kalau untuk konser selanjutnya kamu yang mengisi acaranya?
Ike:      Nggak masalah. Siapin aja kontraknya.


Karin yang depresi karena cedera yang diderita, semakin terpuruk setelah menyaksikan konser yang seharusnya ia adakan, tetapi malah harus digantikan oleh Ike karena cedera ini. Karin mencoba bangkit, ia ingin membuktikan kalau vonis dokter itu salah, kalau dokter juga manusia, dokter bisa saja salah. Tetapi ketika dia tengah memainkan sebuah lagu, bow (alat penggesek biola) yang ia pegang jatuh, tangannya keram dan bergetar. Dan Karin pun sadar, ia tak bisa bermain biola lagi.
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Suatu hari, di toko buku. Karin bertabrakan dengan seseorang. Ternyata….
Karin:   Auuu…! Hei, lihat-lihat dong. Nggak ngelihat ya orang lagi berdiri disini, buta ya?!
Ikhsan: Eh, maaf. Aku nggak sengaja, sorry.
Karin:   Sorry, sorry! Gampang banget kamu bilang maaf. (beranjak pergi dari sana)
Ikhsan: Hei, kamu… cewek yang aku temukan tergeletak di basement Alvarez’s Company itu kan? kamu pasti nggak inget aku. Tentu saja. Kita belum kenalan. Kenalin, namaku Bruno Males. Kamu Karin kan? Pamain biola terkenal itu.
Karin:   Kamu… kamu apa?
Ikhsan: Aku Bruno. Salah satu pengisi acara di konser L.A.
Karin:   Bukan, maksud aku yang pertama tadi. Kamu bilang apa?
Ikhsan: Oh, kamu yang aku temukan tergeletak….
Karin:   Kamu lihat siapa pelakunya? (langsung memotong omongan Bruno)
Ikhsan: Nggak. Emang kenapa?
Karin:   Nggak apa-apa. Sudahlah.(kecewa)
Ikhsan: BTW, waktu konser itu kamu belum sembuh ya, jadi Ike yang gantiin kamu di konser itu?
Karin:   Aku… (suasana berubah menyedihkan) Aku nggak bisa main biola lagi.
*Karin pun menceritakan akibat kecelakaan itu pada Ikhsan.*
­-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Suatu siang. Di café smansa.
Fahmi: Karin, gimana kalau kita putus aja. Aku bosan. Lagipula, aku sedang sibuk-sibuknya persiapan single terbaru band-ku. Aku nggak punya waktu buat pacaran. Aku minta kamu ngerti.
Karin:   Tapi…
Fahmi: Udah lah, nggak ada tapi-tapian, kita putus.
Karin:   kenapa? Apa alasannya kamu mutusin aku? Aku salah apa?
Fahmi: Nggak ada. Kamu cuma nggak terkenal lagi aja.
Karin:   Apa? Jadi maksud kamu, selama ini kamu pacaran sama aku cuma karena…
Fahmi: Iya, kerena kamu dulu populer jadi aku deketin aja, supaya band-ku ikut tenar.
Karin:   Kamu!!! Pergi! Pergi! Dasar cowok kurang ajar! Jangan muncul lagi di hadapanku! PERGI!!!!
*Fahmi lalu pergi meninggalkan Karin yang menangis sesungukkan.*
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Cedera yang Karin derita, kepopuleran yang memudar, dan Fahmi yang meninggalkannya serta beralih mengejar Ike, membuat Karin depresi dan stress berat. Ia lalu memutuskan kalau bunuh diri adalah jalan keluar dari semua masalah yang ia hadapi.
Karin:   Kalau begini keadaannya, lebih baik aku mati, udah nggak ada gunanya juga aku hidup. Semua hal yang aku punya udah hilang. Mereka semua ninggalin aku. Lebih baik aku mati.
*Karin ingin memotong nadinya, tetapi sempat dicegah Bruno males yang kebetulan ingin menjenguknya hari itu.*
Ikhsan: Hei, apa yang kamu lakukan? Kamu sudah gila?! Bunuh diri itu dosa! Itu tindakkan pengecut yang takut menghadapi dunia.
Karin:   Aku nggak sanggup hidup lagi.
Ikhsan: Sadarlah, Karin. Dibalik hal buruk, pasti selalu ada hikmahnya. Tuhan tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan umat-Nya. Kamu harus yakin, Tuhan pasti punya hal indah buat kamu, kalau kamu bisa melewati ini semua.
Karin:   Hal baik apa? Semua ini membuatku tertekan! Stres! Aku nggak bisa menghadapi ini semua. Hidupku hancur! Aku nggak bisa main biola lagi! Aku cacat!
Ikhsan: Tapi itu nggak lantas menjadi alasan kamu untuk bunuh diri. Hidup kamu masih panjang. Masih ada waktu untuk memperbaiki ini semua, kalau Tuhan mengizinkanmu. Kamu nggak boleh menyia-nyiakan hidup kamu dengan bunuh diri.  Kamu mencintai musikkan? Kamu mencintai hidupmu kan? Kamu mencintai orang tuamu kan? keluarga, teman-teman, dan sahabat-sahabatmu? Mereka masih ada dan mencintai kamu apapun yang terjadi. Kamu nggak boleh lupa itu. Dan yang paling terpenting Tuhan masih mencintaimu, Tuhan memberi kamu hidup untuk membuktikan pada mereka semua kalau ini bukan apa-apa. Ini Cuma kerikil kecil di kaki kamu, yang bisa kamu singkirkan dengan mudah. Percaya sama aku.
Karin:   Aku nggak tau lagi harus gimana menghadapi ini semua.
Ikhsan: Aku akan bantu kamu. Aku akan selalu ada disamping kamu. Kalau kamu sudah memutuskan untuk melanjutkan hidup. Beritahu aku. Dan kita akan menghadapinya bersama.
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Konser kedua yang diadakan oleh Altarez’s Company berbanding terbalik dengan konser sebelumnya. Dan pihak produser serta agensi mengalami kerugian besar.
Eka:     Bagaimana ini, Ike? Bagaimana ini bisa terjadi? Konser kamu gagal!
Ike:      Aku nggak tau kenapa ini bisa terjadi, semua ini di luar kehendakku.
Eka:     Sudahlah! Kerjasama kita batal. Semua selesai. Mulai detik ini semua kontrakmu aku batalkan.
Ike:      Tapi…. (tapi eka udah pergi)
Apa salahku? Aku ini artis paling cantik, terkenal dan berbakat, kenapa ini bisa terjadi? Kenapa?!
Ayi:      Mungkin karena sifat kamu yang kurang baik, yang kurang ramah sama fans, sedikit angkuh dan sombong, image kamu di depan masyarakat jadi jelek. Coba deh kamu ubah sifat kamu, kalau kamu berubah, masyarakat pasti lebih bisa nerima kamu. Kamu Cuma kurang bijaksana menghadapi kepopuleran kamu.
Ike:      Benarkah? Kalau aku berubah, orang-orang tidak akan membenciku lagi?
Ayi:      Tentu saja.
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
Setelah kejadian itu, Ike sadar bahwa selama ini ia terlalu memandang tinggi dirinya. Ia ingin berubah, pertama-tama ia memutuskan hubungan dengan Fahmi.
Ike:      Fahmi, aku rasa kita putus aja.
Fahmi: Kenapa? Apa salahku? Selama ini hubungan kita baik-baik aja kan?
Ike:      aku cuma merasa kalau lebih baik kita jalani semua sendiri-sendiri. Maaf.
-------------------------------------------------------------^-^--------------------------------------------------------------
* Satu tahun kemudian.*
Fahmi yang tidak lagi di bawah bayang-bayang kepopuleran Ike, perlahan-lahan ketenaran bandnya memudar dan terlupakan oleh masyarakat. Ia teringat akan Karin. Ia ingin kembali lagi bersama Karin, tetapi sekarang, Karin udah melanjutkan hidupnya dan dalam kamus hidup Karin yang baru sudah tidak ada Fahmi lagi, kini Karin bersama dengan Bruno.
Sementara itu, setelah keragu-raguan dan ketakutan bahwa permintaan maafnya tidak akan diterima, Ike lalu memberanikan diri untuk meminta maaf. Di temani oleh produser dan manajernya, Ike menemui Karin.
Eka:     Ayo, Ike. Kalau kamu tulus meminta maaf, Karin pasti mau memaafkan kamu.
Ayi:      Siap?
Ike:      Oke, aku siap.
Ayi:      Ayo, masuk.
*pintu di buka.*
Ike:      Karin….
Karin:   Ike? Ada apa, Ke?
Ike:      Aku mau minta maaf.
Karin:   Buat apa? Emang kamu ada salah apa?
Ike:      Aku… aku… Sebenarnya aku yang nyuruh orang buat nyelakain kamu. Tapi… tapi aku udah menyesali semuanya. Aku menyesal udah membuat kamu cedera. Aku minta maaf. Aku tau aku salah, aku udah membuat kamu nggak bisa main biola lagi. Itu semua aku lakukan karena aku iri dengan kepopuleran kamu. Aku tau perbuatan aku itu tak termaafkan, tapi aku tetap berharap kalau kamu mau memaafkan aku.
Karin:   (tersenyum) Ya udah lah, Ke. Yang udah berlalu biarlah berlalu, aku udah melupakan semuanya. Aku juga udah maafin kamu kok.
Ike:      Karin, terima kasih.
Ayi:      Nah, sekarang semua masalah udah beres.
*tiba-tiba*
Fahmi: Belum.
Karin:   Fahmi? Ngapain kamu di sini?
Fahmi: Aku ,mau minta maaf karena aku pernah nyakitin kamu. Aku harap kamu mau memaafkan aku.
Karin:   Udahlah, aku udah maafin kamu juga kok. Kita semua ini teman kan? itulah arti pertemanan, akan selalu ada maaf tanpa kita harus memintanya.
Fahmi: Terima kasih, Karin.
Ikhsan: Nah, sekarang, semua masalah baru benar-benar selesai. Ya nggak? (semua tertawa bersama).
 
Akhirnya, Ike dan Karin bersahabat. Fahmi juga memulai debut bandnya dengan duet dengan Bruno Males. Sedangkan Eka dan Ayi, Alvarez’s Corporation sukses memproduseri bintang-bintang muda berbakat yang mereka rekrut. Dan semuanya berakhir bahagia.

-------------------------------------------------------------The end-------------------------------------------------------





0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda